Tentang Kanker Payudara


selkankerpayudara2

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.

A. Fase Terjadinya Kanker Payudara

  1. Fase Inisiasi

    fase inisiasi

    Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

    Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar payudara dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai aktivator lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. Progestin akan menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1 untuk disekresi sel epitelial. Sekresi dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen, oleh karena estrogen merupakan hormon yang mengaktivasi ekspresi pencerap progesteron pada sel epitelial. Selain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal dan morfogenesis kelenjar.

  2. Fase Promosi

    kanker payudara

    Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

  3. Fase Metastasis

    Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological fractures atau spinal cord compression.Metastasis demikian bersifat osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.

    Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium dengan kristal hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim metaloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF. VEGF merupakan mitogen angiogenik positif yang bereaksi dengan sel endotelial. Tanpa faktor angiogenik negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker melalui pencerap VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk tubulus.

B. Faktor-faktor penyebab kanker payudara :

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya :

  1. Faktor Reproduksi :

    Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Resiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

    Penggunaan Hormon :

    hormon estrogen

    Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.

  2. Penyakit Fibrokistik :

    fibrokistik1

    Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan resiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, resiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, resiko meningkat hingga 5 kali.

  3. Obesitas :

    obesitas

    Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

  4. Konsumsi Lemak :

    lemak jahat

    Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor resiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan resiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.

  5. Radiasi :

    radiasi-ponsel

    Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa resiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

    Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan resiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun.

  6. Akibat Kekurangan Vitamin D

    vitamin d

    “Vitamin D akan menghambat jalur molekul kanker payudara. Bahkan, dapat menghilangkan sel-sel kanker payudara,” kata Gonzalo Susana, Ph.D., profesor biokimia dan biologi dari Saint Louis University, sebagaimana dilansir Naturalnews.

    Hal tersebut serupa dengan hasil penemuan yang dilakukan Pusat Penelitian Kanker di Jerman yang bekerja sama dengan University Hospitals di Hamburg-Eppendorf yang mengatakan, secara substansial risiko kanker payudara akan tumbuh jika wanita kekurangan kadar vitamin D di dalam tubuh. Tak hanya itu, studi yang dilakukan University of Rochester Medical Center, Amerika Serikat pun menunjukkan vitamin D dapat mampu menghilangkan penyakit kanker payudara.

Oleh karenanya, dalam pernyataan pers, para peneliti mengungkapkan agar kaum wanita mengkonsumsi vitamin D untuk menghilangkan kanker peyudara.

C. Secara Medis, gejala kanker payudara adalah sebagai berikut :

  1. Bila payudara ditekan pada bagian samping kiri atau kanan payudara, terdapat suatu benjolan kecil. Ukuran benjolan ini cukup kecil pada awal mulanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun benjolan pada payudara akan semakin membesar dan terasa. Benjolan ini akan menempel pada kulit sekitara payudara dan kemudian akan kulit dan bentuk payudara akan mengalami perubahan seperti perubahan warna pada puting dan atau payudara.
  2. Terjadi eksema atau ereosi pada puting yang kemudian puting susu dan kulit akan ketarik kedalam (retraksi), perubahahn warna pada puting susu menjadi merah atau pink. Kemudian tekstur kulit sekitar payudara seperti mengerut/keriput.
  3. Seiring berjalannya waktu. Payudara akan mengalami rasa gatal terutama disekitar puting susu. Jika digaruk akan menimbulkan rasa nyeri kemudian meninggalkan bekas parutan yang menjadi luka yang dapat membesar dan merusak payudara. Puting susu akan mengalami pembusukan dan berdarah.
  4. Rasa sakit dan nyeri bila tumor sudah membesar dan timbul borok. Kemudian tumor atau kanker akan semakin mengalami pembesaran yang menjalar pada bagian ketiak yakni kelenjar getah bening kemudian terjadi pembengkakan pada lengan tangan bagian atas sekitar ketiak.
  5. Kanker payudara yang semakin membesar dan masuk dalam stadium lanjut akan semakin memperburuk keadaan yang diakibatkan kanker payudara yang semakin menjalar dan kemudian berinteraksi pada kelenjar getah bening aksila yang terletak antara ketiak dan lengan tangan. Kemudian akan mengalami perubahan pada edema lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, dan kulit terfiksasi.
  6. Nipple Discharge adalah Keluarnya cairan yang tidak wajar dan tidak normal terjadi seketika tanpa diketahui terlebih dahulu. Cairan yang keluar atau yang disebut dengan Nipple Discharge normal jika dialami oleh ibu hamil, ibu yang sedang dalam masa menyusui atau yang menggunakan pil kontrasepsi. Namun hal yang tidak normal jika terjadi pada seorang wanita yang mengidap kanker payudara kemudian keluar cairan dengan ciri cairan berdarah encer, berwarna merah atau agak kecokletan, cairan keluar sendiri tanpa dipijat, keluar secara terus menerus pada satu payudara.

    Untuk itu rajin dan perhatikan selalu kebersihan dan kesehatan payudara anda jangan sampai teridentifikasi adanya tumor atau kanker ganas dari payudara anda. Jika anda mulai merasa ada yang tidak normal pada payudara anda segeralah berkonsultasi atau memeriksakan kondisi tubuh dan payudara. Dengan tujuan memperkecil kemungkinan terjadinya kanker dan pencegahan lebih dini sebelum terjadi.</li

D. Penyembuhan penyakit kanker

Ada beberapa cara untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit jenis ini :

  1. Pengawasan/observasi. Beberapa jenis kanker tumbuh secara lambat dan mungkin tidak menimbulkan dampak negatif bagi si penderita selama beberapa tahun. Dalam kasus ini belum diperlukan tindakan pengobatan. Tetapi harus terus memonitor pasien secara intensif. Sehingga jika kanker mulai tumbuh dan membahayakan penderita segara dapat dilakukan tindakan pengobatan.
  2. Dengan memberikan faksinasi. Mengatasi kanker dengan faksinasi masih dalam tahap permulaan dan masih dalam penelitian. Tujuannya adalah memfaksin orang yang sudah terkena kanker agar tidak terjangkit lagi. Faksinasi juga bisa diberikan kepada pasien yang kembali terkena setelah sebelumnya sembuh dari serangan kanker yang pertama.

Tetapi jika kanker sudah mulai membahayakan bagi penderitanya segeralah pergi kemedis. Dan biasanya akan dilakukan tindakan pengobatan berikut:

  1. Operasi (surgery). Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor pada organ tubuh tertentu. Biasanya operasi dilakukan jika kanker hanya terdapat di daerah tertentu, dan belum menyebar. Pembedahan juga kadang-kadang dilakukan pada beberapa kasus kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Namun hal ini tidak lazim dilakukan.
  2. Radio terapi menggunakan energi tinggi sinar X untuk menghancurkan sel kanker. Cara ini tidak menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap sel-sel normal di sekitarnya. Aplikasi radio terapi ditujukan di daerah yang terjangkit kanker. Tetapi ini harus direncanakan terlebih dahulu agar hasilnya akurat.
  3. Kemoterapi (chemotherapy). Kemoterapi dilakukan dengan cara memberikan obat anti kanker (sitotosik) untuk menghacurkan sel-sel penyebab kanker.
    Hingga saat ini terdapat lebih dari 50 jenis obat kanker. Baik dalam bentuk tablet, kapsul maupun cairan infus. Cara kerja obat-obatan ini adalah mengalir bersama darah keseluruh tubuh dan menghancurkan sel kanker di dalam tubuh. Kadang-kadang hanya satu jenis obat anti-kanker yang digunakan, tetapi tidak jarang digunakan juga dari kombinasi beberapa jenis obat anti kanker.
    Kanker merupakan penyakit yang mematikan Karenanya kita mesti waspada jika timbul benjolan yang mencurigakan, dan segera periksakan ke dokter.

Penyembuhan secara alami

Leci

Buah leci selama ini terkenal karena rasa manis yang dimilikinya saat dihadirkan sebagai salah satu varian dessert (pencuci mulut). Namun, berdasar hasil penelitian terbaru ternyata buah leci memiliki manfaat untuk menghalau kanker payudara. Leci banyak ditemukan di berbagai negara, seperti Filipina, Indonesia, utara Vietnam, selatan Taiwan, selatan China, dan India.

Buah yang termasuk jenis musiman, paling ditemukan disejumlah negara kawasan Asia seperti, Indonesia, China, Vietnam, Taiwan, dan India. Buah yang sering menjadi kudapan ini dinyatakan banyak mengandung vitamin dan mineral yang memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh. Hasil studi menunjukkan, kandungan flavonoid dalam buah leci mampu melawan pertumbuhan sel-sel kanker, terutama kanker payudara. Selain itu, buah leci juga kaya akan kandungan vitamin C yang membantu melawan penyakit jantung, juga baik untuk kesehatan tulang, kulit, dan jaringan. Karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi, buah ini juga baik untuk melawan demam, flu, dan radang tenggorokan.

Video Tentang Penyebab Kanker Payudara

Posted on 17 Februari 2013, in Informasi, Pendidikan, Pendidikan Kesehatan, Tsumasaga Rainbow and tagged , , , . Bookmark the permalink. 2 Komentar.

  1. Wah mantap nih.. detail banget penjelasannya makasih ya, pengetahuan yang baik untuk orang yang awam seperti saya

Tinggalkan komentar