Pengobatan Penyakit Jamur Tinea Cruris


penyakit jamur tinea cruris

Oke sobat hehe setelah sekian lama mengalami gangguan koneksi akhirnya hari ini saya bisa posting lagi hohohooho cukup senang 😀

Kali ini kita akan sharing tentang jamur Tinea Cruris (atau jamur yang biasa berada dilipatan, seperti selankangan paha). Umumnya dikalangan remaja atau orang dewasa paenyakit ini sangatlah memalikan, hampir sebagian remaja pasti pernah mengalami penyakit gatal jamur diselangkangan paha baik itu remaja perempuan ataupun remaja laki – laki. hal ini bisa terjadi dikarenakan perbedaan iklim yang ekstrim antara suhu panas dan dingin (mungkin yang agak lebih pasnya keadaan yang lembab ditubuh kita), penularaan melalui pakaian (baik saat mencuci atau saat meminjam pakaian orang yang menderita penyakit ini), melalui air (bisa saat kita sedang berenang di kolam renang, atau ketika air saat kita mandi telah tercampur dengan jamur ini “penyebaran terbesar tejadi untuk semua jamur penyakit kebanyakan pada air, dan itupun tergantung pH airnya”), melalui sentuhan, dan lain – lain.

Permasalahannya adalah untuk mengobati kedokter memang agak canggung atau malu terutama bagi sebagian remaja perempuan (wanita dewasa)
karena harus memperlihatkan lokasi luka jamurnya yang juga biasanya bersarang di area genital (di sekitar dekat area kelamin) kalo periksa kedokter banyak yang bilang malu katanya. Jangankan kamu perempuan, mungkin kaum lelaki pun ada saja yang malu bila harus memperlihatkannya, ya mungkin sobat bisa bayangin sendiri kali yah kalau misalnya sobat dalam kondisi tersebut apa yang akan sobat rasakan.

Definisi

Tinea Cruris adalah dermatofitosis pada sela paha, perineum dan sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsun seumur hidup. Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genito-krural saja atau bahkan meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah atau bagian tubuh yang lain. Tinea cruris mempunyai nama lain eczema marginatum, jockey itch, ringworm of the groin, dhobie itch (Rasad, Asri, Prof.Dr. 2005). Penyakit ini menyerang siapapun yang beresiko jamur tak terkecuali anak – anak, bagi anak anak atau dewasa yang mengerti ini tidak ada hambatan untuk langsung pergi dan dibawa kedokter. bagi remaja kadang menjadi menyiksa, karena malu harus memperlihatkan area tersebut. Penyebab utama dari tinea cruris adalah Trichopyhton rubrum (90%) dan Epidermophython fluccosum Trichophyton mentagrophytes (4%), Trichopyhton tonsurans (6%) (Boel, Trelia.Drg. M.Kes.2003).penyakit ini juga tidak mesti terjadi dilipatan selangkangan paha kelamin bisa juga diantara telinga atau dimanapun.

300px-Trichophyton_rubrum_var._rodhaini_PHIL_4248_lores

Ciri – ciri tinea cruris :

  1. Makula eritematus dengan central healing di lipatan inguinal, distal lipat paha, dan proksimal dari abdomen bawah dan pubis
  2. Daerah bersisik
  3. Pada infeksi akut, bercak-bercak mungkin basah dan eksudatif
  4. Pada infeksi kronis makula hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya dan disertai likenifikasi
  5. Area sentral biasanya hiperpigmentasi dan terdiri atas papula eritematus yang tersebar dan sedikit skuama
  6. Penis dan skrotum jarang atau tidak terkena
  7. Perubahan sekunder dari ekskoriasi, likenifikasi, dan impetiginasi mungkin muncul karena garukan
  8. Infeksi kronis bisa oleh karena pemakaian kortikosteroid topikal sehingga tampak kulit eritematus, sedikit berskuama, dan mungkin terdapat pustula folikuler
  9. Hampir setengah penderita tinea cruris berhubungan dengan tinea pedis (Wiederkehr, Michael. 2008).

Faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya kelainan pada kulit :

  1. Faktor virulensi dari dermatofita

    Virulensi ini bergantung pada afinitas jamur apakah jamur antropofilik, zoofilik, geofilik. Selain afinitas ini massing-masing jamur berbeda pula satu dengan yang lain dalam hal afinitas terhadap manusia maupun bagian-bagian dari tubuh misalnya: Trichopyhton rubrum jarang menyerang rambut, Epidermophython fluccosum paling sering menyerang liapt paha bagian dalam.

  2. Faktor trauma

    Kulit yang utuh tanpa lesi-lesi kecil lebih susah untuk terserang jamur.

  3. Faktor suhu dan kelembapan

    Kedua faktor ini jelas sangat berpengaruh terhadap infeksi jamur, tampak pada lokalisasi atau lokal, dimana banyak keringat seperti pada lipat paha, sela-sela jari paling sering terserang penyakit jamur.

  4. Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan

    Faktor ini memegang peranan penting pada infeksi jamur dimana terlihat insiden penyakit jamur pada golongan sosial dan ekonomi yang lebih rendah sering ditemukan daripada golongan ekonomi yang baik.

  5. Faktor umur dan jenis kelamin (Boel, Trelia.Drg. M.Kes.2003)

Pengobatan:

  1. Dengan obat jamur yang bernama peka. (beli di apotek) dimasukan kedalam air panas (air hangat agak panas menyengat) di kasih peka secukupnya (agak hitam) dipakai beremdam (sekali 3 kali) atau saat gatal sekali terjadi ketika gatal sekali terjadi, jangan digaruk, berendam, aja dengan air hangat (agak panas) dicampur peka.
  2. Beli obat salep.kandungan Naftifine HCL (tanya di apotek) cari yang merek patennya semisalnya: EXODERIl dari sandoz (atau cari merek lainnya) yang kandungannya sama dioleskan satu kali sehari (sebelum tidur) lalu terbinafine HCL merek dipasar seperti : interbi, lamisil atau lainnya dipakai sehari 2 kali (tipis saja) dan ketoconazole dengan merek paten seperti interzol (untuk salepnya) atau bisa tanya yang oral (yang diminumnya)
    bila salepnya dioleskan sehari 2 kali ketiga obat itu disalepkan pada yang ruka secara menerus hingga sembuh total setiap gatal solusinya anda berendam dengan air hangat yang agak panas yang ada pekanya itu.

jangan pernah digaruk!

pengobatan jamur seperti ini lebih dari satu minggu baru kelihatan dan sembuh totalnya agak lama diatas 3 minggu

jika dalam 3 minggu tak ada perkembangan bisa datangani dokter spesialis kulit, untuk pengambilan sampel kulit dan cek klinis lainnya.

Posted on 6 Maret 2013, in Informasi, Pendidikan, Pendidikan Kesehatan, Tsumasaga Rainbow and tagged , , , . Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. Wah saya juga pernah ni.. tapi mendingan pake obat cina aja yg merk.a “pi kang wang (salep KL)”. Di oles merata 2 hari udah sembuh.. saya sebelum.a pernah ke dokter, di beri salep exoderil n obat untuk diminum tapi 2 mnggu kmudian jamur itu muncul lagi.

Tinggalkan komentar